-->
Free backlink
<a href="http://www.mt5.com/id/">Portal Forex</a>

Saturday, March 3, 2012

Analisa Teknikal

http://www.mifx.com/userfiles/image/Education/image053%20copy.jpgSalah satu penyusun kesuksesan trading adalah analisa. Walaupun menurut para ahli sumbangsihnya hanya 10% sebagian dari kita tetap berpendapat bahwa analisa ini sangat penting dalam menentukan keberhasilan meraih profit .Salah satu jenis analisa yang paling populer adalah analisa teknikal, yaitu cara meng analisa berdasarkan data dan kondisi pasar yang telah terjadi.


Analisis teknis adalah kerangka di mana trader mempelajari pergerakan harga. Teorinya adalah bahwa seseorang dapat melihat pergerakan harga secara historis dan menentukan kondisi perdagangan saat ini dan pergerakan harga potensial yang akan datang. Bukti utama untuk menggunakan analisa teknis adalah bahwa, secara teoritis, semua informasi pasar saat ini tercermin dalam harga. Jika harga mencerminkan semua informasi yang ada di luar sana, maka gerakan harga adalah salah satu yang perlu diperhatikan sebelum melakukan transaksi.

Analisis teknis adalah kerangka di mana trader mempelajari pergerakan harga. Teorinya adalah bahwa seseorang dapat melihat pergerakan harga secara historis dan menentukan kondisi perdagangan saat ini dan pergerakan harga potensial yang akan datang.
Bukti utama untuk menggunakan analia teknis adalah bahwa, secara teoritis, semua informasi pasar saat ini tercermin dalam harga. Jika harga mencerminkan semua informasi yang ada di luar sana, maka gerakan harga adalah salah satu yang perlu diperhatikan sebelum melakukan transaksi. Sekarang, apakah Anda pernah mendengar pepatah lama, “Sejarah cenderung mengulangi dirinya sendiri”? Nah, itulah dasarnya kita menggunakan analisa teknikal!

Analisis teknikal adalah suatu metoda meramalkan pergerakan harga pasar dan meramalkan kecenderungan pasar dimasa mendatang dengan cara mempelajari grafik harga valuta asing(Foreign Exchange) baik open,close market dan volume perdagangan.

Dijelaskan bahwa “analisis teknikal pada dasarnya merupakan upaya untuk menentukan kapan akan membeli (masuk pasar) atau menjual (keluar dari pasar), dengan memanfaatkan indicator-indikator teknis maupun menngunakan analisis grafis.”


Sekarang, apakah Anda pernah mendengar pepatah lama, “Sejarah cenderung mengulangi dirinya sendiri”? Nah, itulah dasarnya kita menggunakan analisa teknikal!


Analisa teknis mencari pola-pola serupa yang telah terbentuk di masa lalu, dan akan memberikan ide bahwa harga akan bergerak dengan cara yang sama dengan sebelumnya.



GRAFIK CANDLESTICK

Dilihat dari fungsinya , analisa teknikal digolongkan menjadi :


A.  Analisa untuk Menentukan bentuk Grafik yang akan terjadi
Ini cocok untuk trading forex atau saham, karena keuntungan yang didapat berbanding lurus dengan panjangnya gerakan market .Disini kita memprediksi arah market secara umum dan memprediksi seberapa panjang gerakan market selanjutnya .

B . Analisa untuk Membidik Candle apa yang akan terbentuk
Yang ini cocok untuk trading betonmarkets , khusunya untuk trading Rise / Fall , kita hanya perlu memprediksi apakah candle berwarna hijau ( naik) atau berwarna merah (turun) ,karena 1 pips saja bergerak dari spot awal searah dengan  prediksi kita maka kita sudah profit. Inilah sebenarnya yang memudahkan kita meraih profit dari betonmarkets . Kita tidak dipusingkan dengan harus banyaknya pips yang didapat. Cukup 1 pips saja !

Dalam dunia perdagangan, ketika seseorang membicarakan analisa teknis, hal pertama yang terlintas dalam pikiran adalah grafik. Analisa Teknis menggunakan grafik karena itu adalah cara termudah untuk memvisualisasikan data historis! Anda dapat melihat data masa lalu untuk membantu Anda melihat tren dan pola yang dapat membantu Anda menemukan beberapa peluang trading. Apa lagi dengan semua trader yang mengandalkan analisis teknis, pola harga dan sinyal indikator cenderung benar dengan sendirinya.


Untuk memulai sebuah analisa, kita harus mampu membaca grafik terlebih dahulu. Grafik yang biasa dipakai adalah sebuah grafik sederhana antara harga vs waktu. Sumbu “X” sebagai waktu dan sumbu “Y” sebagai harga. Sebenarnya ada lagi jenis grafik lainnya seperti bar chart, dot chart, line chart, dan lainnya. Tapi yang paling representatif ya Grafik Candlestick ini.


candlestick anatomyGrafik ini dibuat pada abad ke 17 oleh orang-orang Jepang yang awalnya digunakan untuk memantau pergerakan harga pada produk-produk komoditi. Steven Nison dikenal sebagai orang pertama yang mempopulerkan chart model ini. Sifatnya yang sangat representatif karena terdiri dari High, Low, Open dan Closing Price membuat grafik ini paling populer dipakai oleh para analis forex. Jika Anda terbiasa dengan produk-produk sekuritas, grafik ini tidak pernah digunakan untuk memantau harga. Kenapa? Sederhana, harga sekuritas hanya memerlukan closing price saja tidak seperti pada forex trading.

Interpretasi candlestick didasarkan “pattern” yang ada. Candle yang berwarna hijau artinya harga bergerak naik atau closing price lebih tinggi nilainya dibanding opening price. Sebaliknya, candle berwarna merah artinya harga bergerak turun atau closing price lebih rendah nilainya dibanding opening price. Lalu apa garis vertikal diatas dan dibawah dari candle itu? Itu adalah highest price dan lowest price selama periode yang diberikan. Dalam contoh diatas adalah harga terendah dan tertinggi untuk setiap jamnya karena periode yang digunakan adalah per-jam.

Jika memakai istilah Bullish dan Bearish maka yang berwarna hijau adalah Bullish pattern dan yang berwarna merah adalah Bearish pattern. Sekarang muncul pertanyaan, apakah opening price itu harus sama nilainya dengan closing price pada hari sebelumnya? Tidak! Tidak harus, dan kenyataannya sering terjadi bahwa opening price berbeda dengan closing price pada hari sebelumnya. Ini seringkali terjadi bila melewati hari libur (Sabtu dan Minggu) ada jika ada kejadian khusus. Ketidak samaan ini biasa disebut “gap.”

 The Bullish Candlestick Formations
Ini semua adalah Bullish pattern. Beberapa diantaranya menandakan strong bullish pattern. Sedikit panduan sederhana, apabila ditemukan formasi-formasi berikut maka kemungkinan yang terjadi adalah sebuah trend bullish akan segera terjadi.
Hammer – Anda pasti dapat menduga mengapa disebut hammer. Hammer terjadi setelah trend menurun yang kuat. Jika terjadi setelah trend menguat yang tajam maka disebut hanging man. Bentuknya seperti bullish pattern dengan lowest price yang dalam serta tidak memiliki highest price.
Piercing Line – Candle pertama adalah bear candle yang panjang diikuti bull candle yang juga panjang. Bull candle muncul dibawah bear candle tetapi tidak sampai separuh dari bear candle.
Bullish Engulfing Lines – Merupakan bullish pattern yang kuat dan terjadi setelah downtrend yang cukup besar (dan biasanya merupakan trend balik / reverse). Terjadi ketika bearish kecil disusul bullish yang besar.
Morning Star – Pattern seperti ini menandakan harga telah mencapai titik bawah (support) yang potensial. Munculnya star (candle yang ditengah) mengindikasikan akan terjadi trend balik bila diikuti bullish pada candle berikutnya. Star dapat berupa bull candle atau bear candle.
Bullish Doji Star – Star seperti ini menunjukan trend balik yang sifatnya masih tidak pasti. Jika tidak ada indikator pendukung lainnya yang memastikan trend akan berlangsung, disarankan untuk wait and see terlebih dahulu.
Long Bearish Candle – Bearish candle terjadi ketika harga dibuka dekat pada highest price dan ditutup dekat pada lowest price.
Hanging Man – Terjadi setelah uptrend yang signifikan. Terdiri dari dua candle dengan lowest price yang jauh kebawah tanpa highest price. Pattern seperti ini adalah kebalikan dari hamer pada bullish candlestick formation.
Dark Cloud Cover – Merupakan bearish pattern . Akan lebih kuat pengaruhnya apabila candle kedua muncul dibawah dari bullish candle pertama.
Bearish Engulfing Lines – Merupakan bearish pattern yang cukup kuat apabila terjadi setelah uptrend dan merupakan reverse pattern. Terjadi setelah bullish candle kecil diikuti bearish candle yang besar.
Evening Star – Menunjukan bahwa harga sudah mencapai titik resistance point nya. Star (candle yang ditengah) menunjukkan kemungkinan terjadi trend balik berupa bearish. Star dapat berupa bear candle atau pun bull candle.
Doji Star – Seperti pada bullish doji star, demikian doji star seperti ini menunjukan bearish trend dengan periode yang tidak pasti. Diperlukan penguat seperti evening star untuk memastikannya.
Shooting Star – Merupakan trend balik minor. Star harus memiliki highest price yang cukup panjang untuk dapat dikatakan shooting star.

Neutral Candlestick Formations
Formasi candlestick netral tidak menunjukkan uptrend maupun downtrend. Untuk keadaan seperti ini disarankan wait and see.
Spinning Tops – Benar-benar simetris dan jarak antar open dan close tidak terlalu besar. Tidak ada kepastian apa yang akan terjadi setelahnya.
Doji – Seperti Doji pada formasi bullish atau pun bearish. Posisi seperti ini menandakan ketidak pastian trend yang akan terjadi serta periodenya.
Double Doji – Nah untuk model double doji seperti ini kemungkinan yang akan terjadi adalah “breakout” untuk ketidak pastian yang terjadi. Namun demikian model breakout yang akan terjadi tetap tidak dapat dipastikan dari hanya formasi ini. Harus ada pendukung lainnya.
Harami – Model seperti ini mengindikasikan berkurangnya momentum trend yang akan segera diikuti berakhirnya trend. Terdiri dari candle dengan ukuran yang lebih kecil berada ditengah-tengah candle yang lebih besar sebelumnya. Pada contoh disamping menandakan berakhirnya bullish trend karena bullish disusul oleh bearish candle yang lebih kecil.

Reversal Candlestick Formations
Nah, formasi ini khusus untuk trend balik / reversal.
Long-legged Doji –Sering menunujukkan titik balik. Terjadi ketika open dan closing price adalah sama dengan highest dan lowest price relatif besar.
Dragonfly Doji – Juga merupakan titik balik. Hanya saja disini menunjukkan bahwa lowest price-nya jauh lebih besar dibanding highest price.
Gravestone Doji – Open dan close serta lowest price adalah sama. Sementara highest price jauh meninggi.
Stars – Nah ini adalah bintang reverse. Posisinya berada diatas dari candle sebelumnya yang berjenis sama. Seperti pada formasi lainnya, kondisi seperti ini menunjukkan reversal trend mungkin terjadi.

Setelah saya bentangkan begitu banyak formasi, pastilah timbul pertanyaan dalam diri Anda: Ada begini banyak formasi, bagaimana dapat saya gunakan secara efektif untuk digunakan dalam ber-trading?

Jawabannya sederhana (meski tidak semudah menuliskannya disini). Sering-seringlah digunakan dan melihat referensi!! Itu saja, maka Anda akan terbiasa. Dan yang perlu diingat, konfirmasi hanya dengan membaca formasi seringkali menimbulkan false signal. Perlu dukungan yang lebih kuat dengan keberadaan indikator lainnya. Hal lainnya lagi, indikasi yang diberikan dalam candlestick formation biasanya hanyalah memberikan indikasi trend dalam jangka waktu yang sangat pendek (tidak lebih dari 7 candle). Sulit menentukan trend dalam jangka waktu panjang dengan candlestick.

Jadi Anda harus tahu bahwa bahwa analisis teknis SANGAT SUBJEKTIF.

Hanya karena Poniman dan Sastro melihat pada chart atau indikator yang persis sama tidak berarti bahwa mereka mempunyai ide yang sama kemana harga akan bergerak.

Yang penting lagi adalah bahwa Anda memahami konsep-konsep dalam analisis teknis sehingga Anda tidak akan mimisan tiap kali ada orang mulai berbicara tentang Fibonacci, Bollinger band, atau titik-titik pivot.


Mungkin Anda berpikir, “Ya ampun, orang-orang ini pintar, Mereka menggunakan kata-kata gila seperti Fibonacci, Bollinger band, atau titik-titik pivot.. Aku tidak akan pernah bisa belajar hal ini!.” Jangan khawatir… Nantinya juga anda akan pintar.

Bedasarkan beberapa pendapat diatas dapat di ambil point-point mengenai analisis teknikal sebagai berikut:

a)     
Merupakan upaya untuk menentukan kapan waktu yang tepat untuk membeli atau menjual harga valuta asing(Foreign Exchange).
b)     
Metode untuk meramalkan pergerakan dan kecenderungan pasar di masa mendatang.
c)     
 Dilakukan dengan cara mempelajari grafik harga valuta asing(Foreign Exchange), volume perdagangan berdasarkan data historis.

Prinsip-prinsip Dasar Analisis Teknikal

Prinsip-prinsip Dasar Analisis Teknikal terdapat tiga prinsip kunci yang mendasari analisis teknikal sebagai berikut :

(1)  
segalanya didiskontokan dan digambarkan dalam harga-harga pasar.
Para analis teknikal percaya bahwa semua pengetahuan, tanpa menghiraukan jenisnya (fundamental, ekonomi, politik, psikologis atau lainya)sudah tergambar dalam harga-harga pasar.
 

(2)   harga-harga bergerak dalam suatu kecenderungan yang terus berlangsung.
Pergerakan harga pasar adalah gambaran sederhana dari perubahan dalam permintaan dan penawaran. Keseimbangan antara permintaan dan penawaran menunjukkan suatu kecenderungan dalam pergerakan harga, suatu pergerakan harga adalah suatu kecenderungan yang tetap utuh sampai kecenderungan tersebut berhenti.


(3)  
kejadian pasar berulang kembali.
Grafik harga pasar dari waktu ke waktu menunjukkan suatu pola tertentu yang dapat di tengarai. Pola-pola tersebut mempunyai arti yang dapat dibaca kemungkinan pergerakan harga di masa mendatang.


Kerangka Analisis Teknikal

Analisis teknikal dapat dilakukan dengan menggunakan grafik (charts) maupun indikator teknis. Alat utama yang digunakan iuntuk analisis teknikal adalah informasi mengenai harga pasar dan volume perdagangan.


Keterkaitan Analisis Teknikal dengan Analisis Fundametal

Metode analisis dibagi menjadi dua yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental sangat sesuai digunakan untuk investasi yang bersifat jangka panjang sedangkan analisis teknikal sangat sesuai digunakan investasi
yang bersifat jangka pendek. Analisis teknikal lebih cepat dan mudah dibanding analisis fundamental, karena dapat dipakai secara simultan diterapkan pada beberapa saham. Adapun faktor-faktor yang digunakan dalam analisis fundamental antara lain:

a)     
Supply Demand baca disini
Permintaan dan penawaran atas suatu komoditas memiliki pengaruh yang cukup signifikan atas pergerakan harga.
Jika permintaan suatu komoditas mengalami kenaikan maka biasanya akan diikuti pula oleh kenaikan harga komoditas tersebut.

b)      Ekspor dan Impor
Jika permintaan ekspor atas suatu komoditas meningkat maka harga komoditas tersebut akan naik. Jika impor suatu komoditas meningkat pada suatu negara maka biasanya harga komoditas tersebut akan turun.


c)      Cuaca dan Kondisi Geografis
Faktor cuaca dan kondisi geografis juga mempengaruhi harga suatu komoditas.


d)     
Ekonomi dan Politik
Keadaan ekonomi yang dapat dianalisis secara fundamental adalah inflasi, perubahan suku bunga, nilai tukar mata uang dan lain-lain inflasi, edangkan huru-hara dan faktor politik lainnya juga berpengaruh terhadap perubahan harga dari suatu komoditas.


e)     
Bursa International
Jika harga suatu komoditas yang diperdagangkan dibursa internasional meningkat, harga komoditas dibursa lokal juga akan mengalami peningkatan signifikan. Begitu pula sebaliknya.


Ntu dibawah masih anyar artikelnya:



0 comments:

Post a Comment

Monex